Hal lain yang menginspirasiku dalam melakukan perjalanan tak lain adalah keinginan untuk melihat tempat-tempat indah di bumi ini. Perjalanan pertamaku menggunakan pesawat dimulai sejak aku masih Taman Kanak-Kanak. Awalnya, papa cukup sering mengajakku ke Jakarta sewaktu aku kecil, sekedar melihat-lihat Taman Mini Indonesia Indah dan beberapa tempat wisata lain yang ada pada masa itu. Aku masih ingat pengalaman pertamaku naik becak dayung di Jakarta, usiaku belum genap 5 tahun dan aku didudukkan sendiri diatas becak yang dikayuh oleh abang becak. Rasanya takuuut sekali waktu itu, soalnya becak dayung di Medan kan bentuknya beda... hahaha. Ada rasa takut bakal tersungkur ke depan, begitulah kira-kira...
Perjalanan demi perjalanan akhirnya membawaku ke berbagai tempat indah di Indonesia. Memang belum begitu banyak sih, tapi paling tidak aku sudah menginjakkan kaki ke beberapa tempat wisata wajib di Indonesia. Prinsipku waktu itu, jangan sampai badan ini melanglang buana ke luar negeri tapi belum sekalipun menjejakkan kaki ke pulau dewata Bali dan menengok ibukota negara sendiri yakni Jakarta. Jangan sampai kita lebih tau tentang Singapura tapi tak tau ada apa di Bali misalnya. Pilihan untuk traveling di dalam negri maupun luar negri adalah pilihan masing-masing orang, namun aku sendiri memiliki prinsip untuk melihat dulu keindahan alam Indonesia (diluar tempat tinggalku sendiri) sebelum membandingkannya dengan kondisi di negara lain. Sebab pada dasarnya aku sangat cinta bumi Indonesia, dan semakin jauh kaki melangkah justru kecintaanku pada alam Indonesia semakin tebal. Tak harus semua tempat di Indonesia dikunjungi sebelum memutuskan jalan-jalan ke luar negri, tapi paling tidak tempat-tempat wajibnya udah disambangi terlebih dahulu. Karena bukan tak mungkin saat traveling ke luar negri kita justru bertemu dengan orang yang bertanya tentang Indonesia. Aku sendiri pernah tak sengaja terlibat pembicaraan dengan warga lokal yang menanyakan tentang Bali, Bandung dan Jogjakarta. Alhamdulillah tempat-tempat tadi udah aku kunjungi beberapa waktu lalu, sebab rasanya pasti malu juga kalau sempat gak bisa menjelaskan tempat wisata di negara sendiri karena justru lebih asyik mengeksplor negara lain.
Foto-foto indah hasil karya fotografer perjalanan turut menginspirasiku dalam menentukan kemana kaki ini ingin melangkah. Tentunya disesuaikan dengan kondisi keuangan saat itu. Foto perjalanan mampu berbicara banyak, tak hanya merekam keindahan namun juga membangkitkan rasa ingin tau tentang foto tersebut. Aku sering mengunjungi beberapa blog dari travel blogger terkenal semata-mata mencari inspirasi tempat-tempat indah yang pernah mereka kunjungi. Beruntung aku dan suami punya hobi yang sama, traveling sekaligus memotret. Itu juga alasan kenapa aku senang menuliskan cerita perjalananku di blog, seperti kesenanganku membaca cerita perjalanan orang-orang. Berbagi itu indah !
Akhirnya, selalu ada pembelajaran dari setiap perjalanan yang telah aku lalui, baik bersama keluarga maupun pasangan. Tak ada perjalanan yang sempurna walau kita telah mengaturnya sedemikian rupa, sebab pasti selalu ada hal-hal tak terduga yang muncul dalam perjalanan (aku jadi ingat beberapa peristiwa menarik yang menyertai perjalanan kami, satu saat aku pingin tulis juga tentang itu... hehehe). Perjalanan telah membuka cakrawala berpikirku, membuka mata terhadap hal-hal baru, memberikan pengalaman hidup yang berharga, menempa kita menjadi pribadi yang lebih toleran dan fleksibel, mampu beradaptasi, melatih kedisiplinan diri, mendapat ilmu tentang apapun yang ditemui dalam perjalanan, mewarnai hari-hari sehingga lebih bersemangat, serta tak lupa bersyukur atas semua kesempatan dan momen yang istimewa. Dengan traveling, ternyata aku juga menemukan sederet kekuranganku dan sekaligus mendapatkan kesempatan untuk memperbaikinya. Ilmu yang paling berharga dari sebuah traveling adalah bagaimana mengatur traveling budget, bagaimana cara agar tidak menghabiskan terlalu banyak uang tanpa harus mengorbankan kesenangan. Untuk apa traveling kalau ujung-ujungnya menderita dan gak bisa menikmatinya kan? Hemat tapi sengsara? Jangan sampai terjadi deh... karena liburan itu harus dinikmati. Hehehe...