Hari pertama berada di Istanbul, kami langsung mengunjungi 3 tempat wisata yang sangat terkenal yaitu Hippodrome, Sultanahmet Camii (Blue Mosque) dan Hagia Sophia (Aya Sofia). Ketiga tempat tadi berada di satu area yang sama dan berdekatan. Untuk mencapai Hippodrome dari tempat perhentian bus kami harus berjalan sekian ratus meter melewati jalan kecil yang diapit oleh toko-toko dan beberapa tempat makan. Hippodrome adalah satu area terbuka dan bebas untuk umum dimana dulunya merupakan area balapan kereta kuda. Kini area terbuka itu disebut At Meydani (alun-alun) yang tepat berada di samping Sultanahmet Camii (Blue Mosque). Saat ini, sisa kejayaan Hippodrome yang tersisa adalah 3 buah monumen yang masih kokoh. Dulunya lokasi ini menjadi area olahraga bagi kalangan atas Bizantium.
9 Comments
Beberapa tahun yang lalu aku sempat berangan-angan untuk mengunjungi negara bulan bintang yang termasyur, Turki. Memang negara ini menjadi salah satu destinasi impianku diantara beberapa destinasi yang ingin aku kunjungi, at least sebelum kaki-kaki ini gak bisa melangkah lagi karena tua. Walau ingin sekali pergi kesana, aku maupun suami justru gak pernah merencanakan perjalanan ke Turki secara serius. Serius maksudnya kami gak pernah dengan sengaja browsing tentang Turki jauh sebelumnya. Ide untuk pergi kesana justru muncul beberapa bulan terakhir menjelang tutup tahun 2014 kemarin. Mulai sejak itulah kami berdua baru mencari informasi yang diperlukan. Intinya, Turki menjadi target destinasi liburan kami sesudah lebaran Idul Fitri 2014. Mendadak? Ya... sedikit... hehehe
Akhir-akhir ini Turki banyak menjadi perbincangan dan merupakan salah satu destinasi liburan favorit bagi para traveler. Mengapa? Turki bila ditinjau dari sisi sejarah memiliki banyak sekali peninggalan bersejarah dari masa kekaisaran penguasa terdahulu seperti Romawi, Bizantium, Selcuk dan Ottoman. Keindahan alam Turki yang merupakan wilayah kekuasaan Khalifah Ottoman dulunya, mampu menarik minat para wisatawan lokal maupun mancanegara, termasuk Indonesia (sumber : Best of Turki). Bila mendengar kata Turki, orang selalu teringat akan kebab dan karpetnya yang sangat terkenal... hehehe.
Memasuki awal tahun biasanya banyak orang pergi berlibur ke berbagai tempat. Bulan November hingga Desember menjadi pilihan untuk melepaskan diri sejenak dari rutinitas yang menjenuhkan. Bagi sebagian orang yang berencana untuk berlibur di musim dingin dan ingin menyaksikan salju, tentu perlu mempersiapkan diri secara khusus dibandingkan bila ingin berlibur ke daerah tropis. Bulan November dan Desember adalah awal musim dingin bagi daerah sub tropis yang memiliki 4 (empat) musim.
Pernahkah terpikirkan bahwa oleh-oleh paling berharga dari sebuah perjalanan adalah foto? Yup... foto menjadi bagian penting dari kegiatan traveling dimana foto-foto yang dibuat selama dalam perjalanan merupakan kenang-kenangan yang sangat bernilai harganya. Foto juga menjadi sebuah memorabilia bagi mereka yang menggemari traveling. Waktu dapat 'dibekukan' melalui sebuah foto sehingga kapanpun kita ingin mengingat kembali momen berharga dari perjalanan, kita tinggal melihat foto-foto tersebut. Salah satu aspek penting dalam kegiatan traveling adalah mengabadikan momen dalam bentuk foto, dan untuk itu diperlukan pengetahuan dasar mengenai fotografi dan kamera yang menunjang.
Pada hari Sabtu pagi yang lalu aku dan suami siap-siap untuk berwisata ke Tanah Karo. Tak ada persiapan khusus sebab kami tak merencanakan ini jauh-jauh hari sebelumnya. Walau cuaca pada pagi itu sedikit mendung namun tak menyurutkan semangat kami untuk menuju ke Brastagi, Tanah Karo. Tepat pukul 7 pagi mobilpun meluncur setelah kami sempat menikmati sarapan pagi.
Setelah melewati gapura Selamat Datang di Tanah Karo, tibalah kami di Penatapan. Terlihat deretan warung disepanjang jalan, rata-rata menjual jagung rebus/bakar, mie rebus/goreng serta teh dan kopi untuk sekedar menghangatkan tubuh di tengah udara yang mulai terasa dingin sambil duduk-duduk menikmati pemandangan alam yang indah di tengah kabut tipis yang menyelimuti. Di kejauhan sesekali terlihat kera yang bergelantungan di pohon. Ini lanjutan cerita dari perjalanan ke Bromo tempo hari. Setelah kemarin malam aku dan suami kembali ke Surabaya dari Probolinggo, maka pagi ini usai menikmati sarapan di hotel Bisanta Bidakara Surabaya, kami berniat untuk berjalan-jalan melihat salah satu museum yang terkenal disana yaitu House of Sampoerna. Dengan mengendarai becak dayung, kamipun tiba di museum sekitar pukul 10 pagi. Saat itu cuaca di Surabaya cukup terik, namun tak menyurutkan semangat kami untuk berjalan-jalan. Lokasi House of Sampoerna ini tak jauh dari kawasan Jembatan Merah yang merupakan kawasan kota tua di Surabaya.
Beberapa bulan sebelum kami memutuskan untuk liburan singkat ke Surabaya pada tahun 2011 lalu, aku dan suami sempat berdiskusi menentukan apakah kami akan melakukan perjalanan yang tak biasa yaitu menuju puncak Bromo. Akhirnya kami sepakat untuk kesana, namun harus merubah jadwal keberangkatan sebab aku terlanjur membeli tiket Air Asia Medan-Surabaya-Medan beberapa waktu lalu. Jadwal keberangkatan maskapai Air Asia yang berangkat siang hari dari Medan membuat kami terpaksa merelakan tiket itu "hangus" tak terpakai dan membeli tiket baru Lion Air Medan-Surabaya via Batam. Saat itu suamiku masih bertugas di Batam dan aku tinggal di Medan. Akhirnya pada tanggal 20 Oktober 2011 aku berangkat dari Medan ke Surabaya dengan penerbangan pagi pukul 07.00 WIB dan transit di Batam agar bisa satu pesawat dengan suamiku yang berangkat dari Batam. Begitulah sedikit kerepotan yang pernah kami alami saat ingin bepergian... hehehe.
"Mol, kita ke Melaka yuk... tapi weekend aja" usul suamiku pada tahun 2012 lalu. Aku pun tak ingat kapan tepatnya kami ngobrol soal rencana liburan singkat. Awalnya aku hanya iseng-iseng membeli tiket pesawat Air Asia yang kebetulan memang sedang promo dengan tujuan Medan-Kuala Lumpur-Medan. Akupun membeli secara online kira-kira beberapa bulan sebelumnya untuk keberangkatan sekitar akhir April 2012.
Tanggal 20 April 2012 kamipun berangkat ke Kuala Lumpur melalui bandara Polonia (waktu itu) dengan pesawat pagi. Setibanya di Bandara LCCT Kuala Lumpur, aku membeli sim card untuk Blackberry-ku di DIGI Store LCCT. Lalu aku dan suami memutuskan untuk makan siang dulu di airport sebelum melanjutkan perjalanan ke Melaka dengan bus. Tiket bus dapat dibeli di counter ticket di sisi dalam airport. Kalau gak salah harganya sekitar MYR 22 /orang (bus Transnasional). Ini adalah bagian dari rangkaian perjalananku bersama suami dari Melaka. Karena kali ini suamiku tak khusus mengambil cuti untuk berlibur, maka kamipun harus rela berpindah kota dalam satu hari ! Hehehe... Setelah menempuh perjalanan dengan bus dari Melaka selama 3 jam, akhirnya kami tiba di kota Kuala Lumpur, dan bus berhenti di Terminal Bus Puduraya. Hari menjelang sore, kami segera menuju salah satu hotel di area Bukit Bintang untuk check in terlebih dahulu.
Tidak terasa sudah hari ke-4 kami berada di Penang. Ini adalah hari terakhir sebab nanti sore kami akan bertolak kembali ke Medan. Setelah berkemas-kemas dan langsung check out dari hotel pagi-pagi (kami menitipkan koper di resepsionis hotel agar nanti tidak repot lagi), kami berdua sarapan di tempat biasa. Kali ini aku dan suami memesan Roti Sardin + Karee + Teh-O. Rasanya enak dan mengenyangkan.
Satu lagi tempat yang aku suka... Purrfect Cat Cafe ! Mendengar namanya aja pasti udah langsung membayangkan tempat makan bernuansa kucing. Yup... ini adalah sebuah cafe yang terinpirasi dari kelucuan makhluk kecil bernama kucing. Surprise juga ternyata di Penang ada tempat seperti ini, dan sebagai pecinta kucing, aku tak mungkin melewatkan kesempatan untuk datang kesana. Dan cafe ini sudah menjadi incaranku sesaat sebelum kami bertolak ke Penang tempo hari. Suamiku yang sadar bahwa istri tercintanya tak bisa hidup jauh dari kucing (kebetulan suamiku jg menyukai kucing sejak lama), tentunya meluluskan permintaanku ini... hehehe.
Sebelum berangkat ke Penang, aku secara tak sengaja menemukan informasi tempat unik dan menarik yang ingin aku kunjungi yaitu The Camera Museum.
"Bang, ternyata di Penang ada museum kamera, nanti kita lihat kesana ya?", aku mengajak suamiku beberapa hari menjelang keberangkatan kami. Suamiku yang juga gemar fotografi tentu tidak menolak ajakanku. Dan saat kami berkeliling seputar Georgetown, kamipun memasuki tempat ini dengan rasa penasaran. Hari ke-3 di Penang... masih disambut matahari pagi yang cerah ! Membuat semangat untuk melanjutkan acara liburan ala kami berdua yang selalu ingin mengeksplor sudut-sudut kota setiap tempat yang kami kunjungi. Bagi kami, liburan adalah moment untuk melepaskan diri sejenak dari rutinitas, menyegarkan pikiran, dan tentunya seru-seruan berdua ! Moment yang intim namun dikemas dalam aktifitas yang menyenangkan bagi kami tentunya. Dan memotret adalah agenda wajib bagiku dan suami untuk merekam setiap moment menarik yang kami alami, sebagai dokumentasi dalam perjalanan traveling kami berdua sebagai pasangan.
Well... kita sarapan aja dulu yuk ! Hari Senin itu kami sarapan di tempat yang berbeda, masih di Jalan Gurdwara, kami memasuki sebuah kedai sarapan yang tak terlalu besar namun cukup banyak orang membeli makanan disana. Sayang, aku lupa nama kedainya... hahahaha. |
AboutI`m Indonesian, currently living in Medan, North Sumatra. My intention is to share my activities & hobbies. I love travelling, photography, reading a book, writing, listening to music & sometimes like to try culinary... Archives
May 2015
Categories
All
|