Good Morning Penang ! Matahari pagi mulai menampakkan diri dengan sinarnya yang cerah, padahal waktu baru menunjukkan pukul 7.00. Menyusuri jalan-jalan di Georgetown, kamipun sampai di salah satu tempat untuk sarapan yaitu Nasi Kandar Kasim di sudut Jalan Gurdwara. Tempat ini menjadi salah satu tempat favorit kami sebab menyediakan berbagai macam menu seperti roti canai, roti sardin dan lain-lain. Salah satu kesenangan bila bepergian ke negara lain tentunya adalah bisa mencicipi makanan khas setempat.
2 Comments
Bulan Mei lalu memang banyak banget tanggal merahnya. Seperti memanggil-manggil untuk berlibur... hehehe. Tapi sabar, jangan habiskan dulu cutinya, pergunakan aja waktu libur kejepit itu dengan semaksimal mungkin. Aku dan suami juga tak merencanakan akan pergi liburan, namun iseng-iseng kamipun sepakat untuk sekedar refreshing ke tempat yang tak jauh. Penang akhirnya menjadi kesepakatan kami berdua. Kami memang tak pernah bosan kesana... sebab selalu saja ada hal-hal yang berbeda. Kebetulan masa berlaku pasporku juga hampir habis, expired di bulan Desember nanti membuat aku hanya punya kesempatan keluar negeri sampai bulan Juni 2014 saja. Akhirnya tiket pesawat dan hotel pun dipesan untuk 4 hari 3 malam ( tanggal 24 - 27 Mei 2014).
Mungkin kita semua pernah merasakan jenuh tingkat tinggi tapi gak punya cukup waktu (atau cukup dana? Hehehe...) untuk berlibur. Wah... kondisi seperti ini bisa membuat mood kita jelek ya. Akhirnya kita hanya berandai-andai aja tanpa berbuat sesuatu untuk melepaskan diri dari penat dan jenuh yang melanda. Beberapa pendapat mengatakan, liburan yang direncanakan dengan matang akan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi traveler. Tapi menurutku ini gak sepenuhnya benar lho, supaya liburan "singkat" yang mungkin cuma bisa dilakukan sehari atau dua hari ini sukses, ada baiknya kita melakukannya dengan spontan. Namun ada beberapa tips (berdasarkan pengalamanku sendiri) yang bisa diperhatikan.
Bepergian sendirian kadangkala aku lakoni saat merasa ingin mengunjungi satu tempat. Aku termasuk orang yang tak terlalu sering mondar-mandir Medan-Jakarta, sebab aku hampir gak punya keperluan pergi kesana. Tapi kali ini, aku berangkat ke Jakarta untuk satu keperluan.
Pagi-pagi aku udah bersiap-siap menuju Stasiun Kereta Api yang akan membawaku ke Bandara Kuala Namu yang jauuuuhh ... itu. Walaupun sedikit gelisah sebab taxi yang kupesan terlambat datang, membuat aku membayangkan harus menembus titik macet untuk sampai ke Stasiun KA. Huuufftt ... kenapa juga harus lama banget datang taxinya sih?! Akhirnya tepat jam 7.30 Wib taxi itu muncul di depan rumah. Akupun lega sambil buru-buru menaikkan koperku ke dalam taxi. Sesaat sebelum aku mengunci pintu rumah, aku mendengar suara Chimeng, kucingku. "Meoooonnnng... meoonngg", suara Chimeng membuat aku tersentak, Aduuh... kenapa sih Chimeng minta makannya tepat disaat aku mau jalan buru-buru begini? Padahal dari sejak pagi aku udah nungguin dia dateng biar sempat aku beri makan sebelum aku berangkat. Well... memang Chimeng sih bukan kucing peliharaanku, tapi setiap hari aku "berkewajiban" memberi dia makan 3x sehari ! Bukan apa-apa, aku gak tega dengar suaranya di depan pintu rumah. Tapi seakan mengerti, melihat aku membawa tas sebesar itu, sepertinya dia sadar bakalan ditinggal untuk beberapa hari. Dia lantar ngeloyor pergi disela-sela pagar rumahku. "Maafin aku ya Meng, jangan ngambek kalau nanti aku pulang yaa... hiks hiks". Mungkin tak banyak orang yang tau mengenai kehidupan pribadiku. Ada hal-hal menarik yang terjadi dalam perjalanan hidup, terutama sejak berumah tangga. Sisi lain inilah yang nyaris tidak pernah dibagi kepada orang lain, cukup hanya aku & suami yang merasakannya. Namun, ada peristiwa & pengalaman unik yang rasanya ingin dituangkan dalam bentuk cerita selama kami bersama-sama.
Jakarta... hmmm... aku selalu membayangkan kemegahan ibukota yang penuh dengan kelap-kelip lampu, hiruk-pikuk dan aktivitas warganya yang nyaris gak pernah "tidur". Kunjunganku ke Jakarta kali ini rasanya gak lengkap kalau gak mengeksplor sisi lain dari Batavia yang mungkin gak terlalu menarik lagi untuk sebagian generasi muda.
"Jadi kan kita motret ke Kota Tua Mol?" tanya suamiku. Bagi suamiku yang gemar memotret, Kota Tua selalu punya kesan tersendiri. Untuk itulah ia mengajakku kesana karena aku juga sudah mempersiapkan kamera mirrorless-ku untuk mengabadikan hal-hal menarik selama di Jakarta. "Mudah-mudahan besok gak hujan ya bang, biar kita bisa motret disana" kataku. Dulu aku gak pernah berpikir bakal punya pasangan yg hobinya sama, tapi mungkin itu namanya jodoh ya... Memang sih gak semuanya sama, tapi kebanyakan saling berhubungan. Salah satu minat yg menyatukan aku & suamiku adalah... traveling ! Dan kegiatan ini ternyata didukung dengan hobi kita yg sama... motret ! Suamiku senang fotografi sejak beberapa tahun lalu dan aku senang menjadi objek fotonya... hehehehe. Belakangan, minatku terhadap dunia fotografi jadi lebih tinggi, dan aku banyak belajar memotret dari suamiku serta membaca beberapa referensi lain. Klop... sekarang kita berdua senang jalan-jalan, sekaligus mengabadikan objek menarik lewat jepretan kamera. Kemanapun pergi, kami selalu membawa kamera masing-masing, siapa tau ada kesempatan motret.
Dari sejak kecil atau lebih tepatnya sejak Hello Kitty itu diciptakan, aku tergila2 dengan semua pernik2 berbau Hello Kitty. Dan herannya, hingga sekarang, kesenangan itu gak berubah ! Padahal umur udah makin menua... hahahaha. Dari JB Sentral, kami naik Causeway Link LM1 & perjalanan ditempuh dalam 45 menit. Akhirnya, kesampaian juga ketemu idola masa kecilku di Johor Bahru, Malaysia. Sampai dibela2in ke JB hanya utk ke Hello Kitty Town ! Untung suamiku orangnya easy going, diajak masuk ke wahana yg isinya dominan barang2 berwarna pink pun dia hayuuuk aja (daripada aku ngences kali yak !). Mana tiketnya mahal lagi... maksudnya kurang sebanding antara harga dan fasilitas yg didapat. But well... tiket masuk RM75/org akhirnya dieksekusi juga (kurs waktu itu 1 MYR=Rp.3500). Penang... again !! Di tahun 2013 ini aku & suami travelling ke Penang sebanyak 2 kali, awal September lalu dan awal Desember. Kalau otak udah mulai panas, terasa bosan, kayaknya destinasi ini cukup sesuai dijadikan pilihan. Pantai memang selalu punya daya tarik tersendiri. Kenapa pilhannya harus Penang? Bukan Bali, Lombok dll? Alasan sederhana aja... ke Penang lebih dekat, lebih mudah dan murah... hehehehe. Utk warga Medan, pilihan pergi ke Penang bukan sesuatu yg luar biasa, tapi kebanyakan org Medan ke Penang utk berobat, sisanya utk pelesir. Bagiku, perjalanan ke Penang yg untuk entah keberapa kalinya ini sejak aku kecil (dulu liburannya kan bareng sama ortu), selalu punya kesan tersendiri, sehingga gak pernah bosan utk menjelajahinya. Hanya aja kadang2 terkendala oleh waktu, terutama cuti suamiku, jadi harus pinter2 mengatur setiap waktu perjalanan yg kami lakukan berdua. Akhirnya kami memutuskan terbang ke Penang dgn maskapai Firefly.
|
AboutI`m Indonesian, currently living in Medan, North Sumatra. My intention is to share my activities & hobbies. I love travelling, photography, reading a book, writing, listening to music & sometimes like to try culinary... Archives
May 2015
Categories
All
|