Mollyta Mochtar
  • My Blog
  • Inspirations
    • My story
  • Quotes

Mampir ke House of Sampoerna Surabaya

7/7/2014

6 Comments

 
Ini lanjutan cerita dari perjalanan ke Bromo tempo hari. Setelah kemarin malam aku dan suami kembali ke Surabaya dari Probolinggo, maka pagi ini usai menikmati sarapan di hotel Bisanta Bidakara Surabaya, kami berniat untuk berjalan-jalan melihat salah satu museum yang terkenal disana yaitu House of Sampoerna. Dengan mengendarai becak dayung, kamipun tiba di museum sekitar pukul 10 pagi. Saat itu cuaca di Surabaya cukup terik, namun tak menyurutkan semangat kami untuk berjalan-jalan. Lokasi House of Sampoerna ini tak jauh dari kawasan Jembatan Merah yang merupakan kawasan kota tua di Surabaya.
Picture
Bangunan tua yang masih kokoh
Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia memiliki beberapa bangunan peninggalan zaman kolonial, dan salah satunya adalah House of Sampoerna yang dibangun pada tahun 1862. Pada awalnya bangunan ini merupakan panti asuhan putra yang dikelola pemerintah Belanda. Dan pada tahun 1932 bangunan ini dibeli oleh Liem Seeng Tee (pendiri Sampoerna) lalu beliau menjadikan tempat ini sebagai tempat pertama produksi rokok Sampoerna. 


Gedung tua yang terdiri dari 2 lantai ini masih terlihat megah dengan taman yang cukup tertata rapi. Bangunan bergaya kolonial Belanda ini memiliki 4 pilar utama yang bentuknya menyerupai batang rokok. Saat pertama kali memasuki area museum, kami disambut ramah oleh wanita petugas museum. Seketika aroma tembakau yang khas menyeruak ketika memasuki ruangan depan museum. Terdapat tiga buah ruangan disana. Lantai pertama dari museum ini dipergunakan sebagai ruang pamer. Terlihat beberapa properti yakni beberapa koleksi foto keluarga, ruang keluarga serta koleksi gaun kebaya yang dipajang dalam lemari kaca. 
Picture
Lantai utama yang terdiri dari 3 ruangan
Picture
Ruang tamu keluarga
Picture
Koleksi kebaya
Di sisi kiri ruangan tadi terlihat beberapa karung tembakau terbaik yang berasal dari beberapa daerah (salah satunya yaitu Temanggung sebagai daerah penghasil tembakau berkualitas super). Didepannya terdapat sebuah replika warung mini berisi beberapa stoples makanan, tembakau, cengkeh serta buah-buahan yang diletakkan dalam keranjang.
Picture
Picture
Picture
Replika warung
Beralih ke ruangan kedua yang masih berada di lantai satu, terdapat banyak sekali koleksi foto keluarga dan direksi PT. HM Sampoerna. Beberapa koleksi korek api lama juga terdapat disana. 
Picture
Banyak foto yang dipajang termasuk foto Sri Sultan Hamengku Buwono X
Tiba di ruangan ketiga di lantai satu, mataku langsung tertuju pada sebuah replika warung rokok yang selalu kita lihat di pinggir jalan. Di ruangan ini juga diperkenalkan beberapa produksi rokok keluaran Sampoerna yang telah beredar di pasaran dalam negri maupun luar negri. Selain itu, kita akan menjumpai peralatan-peralatan pembuatan rokok seperti alat-alat laboratorium untuk menguji kualitas dari bahan baku dan hasil produksi pabrik rokok, serta sebuah mesin printing kuno untuk mencetak gambar pada bungkus rokok.  Ada juga koleksi andong dan sepeda motor kuno yang dulunya dipergunakan oleh pendiri Sampoerna. Di sudut lainnya juga terlihat koleksi Sampoerna Marching Band yang pernah ikut memeriahkan Rose Parade di California, Amerika Serikat. 
Picture
Replika warung rokok
Picture
Mesin printing yang terlihat di ujung
Picture
Alat-alat laboratorium
Picture
Koleksi andong
Di lantai kedua kita akan disuguhkan dengan aneka merchandise yang di jual di gallery toko. Dari sini pula kita bisa secara langsung menyaksikan aktifitas produksi rokok kretek Dji Sam Soe. Para pekerja pabrik berjumlah sekitar 400 orang yang dominan perempuan duduk di depan meja sambil melinting rokok dengan kecepatan tinggi, masing-masing dapat menghasilkan batang rokok sebanyak 300 buah hanya dalam waktu 1 jam saja ! Namun, di lantai dua ini kita tidak diperbolehkan mengambil gambar apapun, sehingga suasananya tak dapat didokumentasikan. 
Picture
Tangga menuju lantai dua
Selain gedung utama tadi, juga terdapat sebuah gedung disebelah kanan yang dijadikan tempat tinggal keluarga Sampoerna. Di sisi kiri terdapat cafe dan gallery seni, dan tepat di samping kanan gedung auditorium terparkir mobil mewah Rolls Royce yang digunakan oleh keluarga Sampoerna. 
Picture
Mobil Rolls Royce !
Usai melihat-lihat museum, aku dan suami masuk ke dalam cafe yang bernama The Cafe untuk menikmati makan siang. Penataan ruang serta dekorasi cafe yang unik membuat suasana menjadi nyaman bagi pengunjung. Disini mereka menyediakan menu khas Indonesia, Asia maupun Eropa. Karena waktu itu aku sudah kelaparan, begitu Braised Beef Roll pesananku datang akupun menyantapnya dengan cepat. Mashed potato yang lembut bercampur dengan saus yang khas serta gulungan daging yang berbumbu membuat kombinasi makanan ini menjadi sangat nikmat dan kaya rasa. 
Picture
Sisi luar cafe
Picture
Interior cafe
Picture
Wajah lapar menunggu hidangan datang !
Picture
Braised Beef Roll
Picture
Setelah menghabiskan makan siang sambil beristirahat dalam ruang cafe yang sejuk, kamipun melanjutkan perjalanan menuju Tunjungan Plaza. Capek mengitari Tunjungan Plaza yang luas itu, kami memutuskan untuk melintasi jembatan Suramadu dengan taxi. Sebenarnya tak ada tujuan khusus menyeberang ke Madura, hanya ingin merasakan perjalanan melintasi jembatan yang saat itu belum lama diresmikan. Ada peraturan bahwa kendaraan yang melintas tidak diperbolehkan berhenti di pinggir jembatan (kecuali kondisi darurat) sebab hal itu dianggap cukup berbahaya karena angin yang berhembus juga sangat kencang. Tiba di ujung jembatan di Madura, kamipun tak berlama-lama disana dan segera memutar arah untuk kembali menuju Surabaya. Kami sempat melihat-lihat salah satu pusat batik di Surabaya sebelum akhirnya kembali ke hotel dan makan malam disekitar hotel. Malam ini kami harus berkemas-kemas karena esok harus kembali ke Medan dengan penerbangan Air Asia rute Surabaya-Medan pada pagi hari.


Hanya 3 hari 2 malam saja aku dan suami berada di Jawa Timur sekedar memanfaatkan akhir minggu untuk refreshing. Bagi kami, traveling singkat seperti ini tetap meninggalkan kesan yang menyenangkan karena selalu terbayang keseruan yang kami alami selama dalam perjalanan. Ketika menuliskan kembali cerita perjalanan yang hampir 3 tahun lalu ini, membuat semua memory seolah kembali... Aku berharap di tahun 2014 ini mudah-mudahan kami berdua bisa ke Surabaya lagi... Aamiin.
Picture
Juanda Airport Surabaya dari ketinggian
Picture
Cuaca yang cerah selama penerbangan
Picture
Alhamdulillah... mendarat di Polonia Airport (saat itu) Medan sambil menenteng belanjaan hasil berburu di Tunjungan Plaza Surabaya... hahaha



House of Sampoerna
Jl. Taman Sampoerna no.6 
Krembangan, Pabean Cantikan
Surabaya
Ph. 031-3539000, 3539009
Buka : Setiap Hari pukul 9am - 10pm
Biaya masuk : Gratis
6 Comments
Diah Siregar link
7/7/2014 03:27:56 pm

wah... aku taun 2011 juga ngebolang ke surabaya mbak. cuma nggak sempat ke house of sampoerna. pas mau kesana malam hari, udah tutup ternyata, jadinya cuma lewat aja. sempat ke tunjungan plaza dan suramadu juga, tapi kami nekat berhenti di tengah dan foto-foto. cuma sebentar sih memang karena anginnya kenceng. kalo mbak lanjut ke Madura ke arah Bangkalan, bakalan nemuin Warung Bebek Sinjay, kuliner yang terkenal di Madura, puedesnya muantap hehheeee...

Reply
molly link
8/7/2014 07:31:13 am

Hehehe... sayangnya aku ga sempet muter2 di Bangkalan Diah, ga cukup waktunya. Penasaran juga kapan2 pingin kesana lagi yg rada lamaan biar puas eksplor Jawa Timur... Klo yg doyan kulineran tauuuuu aja dimana ada makanan enak ya... hahaha

Reply
Medan Wisata link
7/7/2014 04:31:44 pm

Enaknya yang bisa jalan-jalan ke Kota" lain di Indonesia...
Jadi iri nih kak, :)

Ajakin dunk,, hheheheh

Reply
molly link
8/7/2014 07:35:56 am

Wuiih... bukannya Rudi juga sering jalan2 nih? Hehehe... ya kebetulan aja aku lg ada kesempatannya bisa traveling ke beberapa kota di Indonesia, hasil dari nabung2 juga... hahahaha... Hayuk kalo mau ikutan... :D

Reply
Julian a.k.a Lia Caem link
8/7/2014 04:03:59 am

disini toh asala muasal bisnis besar yang berkembang pesat sampe sekarang ya molly,,,jadi pengen kesana someday. hobi berburu tiket murah juga ya,,bisa nih konsultasi sama molly cara memburu tiket murah :)

Reply
molly link
8/7/2014 07:41:02 am

Iya Lia, grup Sampoerna bisa sebesar sekarang ya cikal bakalnya dari sana. Tempatnya bagus walo gak terlalu luas. Klo berburu tiket murah sebenarnya belakangan udh agak jarang Lia, dulu memang sering pelototin tiket2 promo sampe bela2in begadang segala... hahaha. Aku biasanya sengaja ambil low season biar ga terlalu rame sama wisatawan lain, memang utk dapetin tiket yg betul2 murah ada trik tertentu & rajin2 hunting aja Lia... hehehe

Reply



Leave a Reply.

    About

    I`m Indonesian, currently living in Medan, North Sumatra. My intention is to share my activities & hobbies. I love travelling, photography, reading a book, writing, listening to music & sometimes like to try culinary...

    Archives

    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014
    January 2014

    Categories

    All
    Batam
    Beauty & Cosmetics
    Culinary
    East Java
    Family
    Jakarta
    Jalan Jalan
    Johor Bahru
    Kuala Lumpur
    Malacca
    Malaysia
    Miscellaneous
    North Sumatra
    Penang
    Photography
    Review
    Singapore
    Traveling
    Turkey

    RSS Feed

    Hit Counters
    Hit Counters
    Flag Counter
    share
    MyFreeCopyright.com Registered & Protected
    BLOGger Medan
    Facebook | Twitter
Powered by Create your own unique website with customizable templates.