Taksim ini baru aja ditata ulang kembali sehingga terlihat lebih rapi. Sesudah melewati Taksim Boulevard (alun-alun yang luas dan terdapat patung Ataturk) terdapat jalan yang dipenuhi toko-toko di kanan kirinya yang disebut Jalan Istiklal (Istiklal Caddesi dalam bahasa Turki). Di sepanjang jalan ini juga terlihat beberapa gereja kuno dan mesjid. Kalau ingin ke Galata Tower juga bisa menyusuri jalan ini.
Usai menjelajahi Taksim kamipun dibawa menuju salah satu mall yang searah dengan bandara yakni Konya Shopping Mall. Kami menghabiskan sisa waktu sebelum menuju ke bandara selama 2 jam di mall ini sambil tak lupa makan malam. Aku hanya makan sepotong roti dan minum secangkir teh. Sekitar pukul 7 malam kami menuju Ataturk International Airport. Alhamdulillah selama berada di Turki 10 hari barang bawaan kami berdua gak bertambah terlalu banyak. Kami masih tetap bertahan dengan 1 koper berukuran besar yang kami bawa masing-masing 1 koper (total 2 koper besar). Artinya seluruh barang belanjaan bisa masuk kedalam koper maupun backpack yang kami bawa... hehehe.
Akhirnya kami terpaksa tertinggal di bandara sambil menunggu kabar selanjutnya. Empat orang dari teman se-group kami akhirnya berhasil terbang pada hari itu juga karena mereka lebih dulu antri di jalur check-in. Sambil menunggu, ternyata pihak Turkish juga langsung memberikan kompensasi ganti rugi kepada kami semua. Kalau udah begini, wajah-wajah yang cemas barusan berubah jadi tenang... lalu akhirnya menjadi bahan candaan sesama kami. Apalagi tiba-tiba Gokhan menjelaskan bahwa kami mendapatkan ganti rugi dalam bentuk cek tunai untuk masing-masing orang sebesar 600. Awalnya kami pikir 600 Lira, kok sedikit amat ya (mulai keluar matrenya... hahaha)? Eh ternyata bukan dalam Lira, tapi sejumlah 600 Euro untuk masing-masing ! Wow... langsung kami tertawa-tawa kesenangan... hahaha... dasar semua pada matre kali yah? Inilah enaknya naik maskapai penerbangan asing yang terpercaya (bukan sekedar penerbangan Low Cost), mereka gak mau menelantarkan nasib penumpangnya tanpa kejelasan. Gak kebayang apa jadinya kalau terjadi pada maskapai penerbangan Indonesia, kira-kira prosesnya bisa berapa lama ya? Jadi, selain mendapatkan cek tunai tadi, kami juga diberikan fasilitas menginap kembali di salah satu hotel bintang 4 di kawasan Sultanahmet di Istanbul plus makan 3 kali sehari secara free di hotel tersebut, juga akan dijemput ke bandara keesokan harinya. Aku merasa surprised sekali dengan pelayanan dari Turkish Airlines yang sangat cepat memberikan kompensasi kepada kami. Selembar cek yang kami terima memang gak bisa langsung diuangkan di Istanbul melainkan bisa diurus di kantor Turkish Airlines di Jakarta. Mbak Tuni ikut membantu mem-follow up agar proses pembayarannya nanti bisa cepat karena beberapa dari kami harus kembali ke kota masing-masing (termasuk aku dan suami).
Well, akhirnya kami diantarkan kembali ke hotel setelah sekian jam menunggu di bandara hingga tengah malam. Kalau diingat-ingat, sebenarnya rugi juga ya 4 orang yang berhasil terbang tadi, toh mereka gak dapat kompensasi apa-apa, sementara kami hanya tertunda 1 hari kepulangannya namun justru mendapat kompensasi secara materi... hehehe. Kalau penerbangannya tertunda sampai 3 hari wah bisa lebih dari sekedar balik modal, malahan untung nih... hahaha. *mulai menghayal aneh
Keesokan harinya kesehatanku mulai drop, aku terpaksa minum obat flu karena cuaca diluar terlalu dingin, Istanbul berada pada suhu -(minus) 4 derajat Celcius ! Padahal selama 10 hari kebelakang aku sehat-sehat aja, mungkin faktor kelelahan juga ya. Usai sarapan kami berdua sempat keluar untuk berjalan-jalan tapi aku menyerah karena flu yang mengganggu. Akhirnya suamiku terpaksa jalan-jalan sendirian hingga siang karena aku memutuskan untuk tidur di kamar hotel dan memulihkan kondisi. Oya, sebelumnya aku dan suami sempat nonton siaran tv lokal dan ternyata kemarin sore di sekitar mesjid Sultanahmet (Blue Mosque) ada ledakan bom bunuh diri. Bom tersebut diledakkan di "Istanbul Turizm Sube Mudurlugu" yang terletak di seberang Yerebatan, Sultanahmet jam 17.15 yang menewaskan 1 orang polisi dan melukai beberapa polisi lain. Aduh... ada-ada aja ya, soalnya posisi hotel tempat kami menginap juga kebetulan di area Sultanahmet itu walau gak terlalu dekat dengan mesjidnya. Sore hari saat badanku mulai fit, aku bersama suami dan Pipit (teman satu grup tour) menyempatkan makan dan minum di kedai mungil sekitar hotel, lalu membeli sedikit oleh-oleh di salah satu toko souvenir. Dan pukul 8.30 malam kami semua diantarkan menuju ke Ataturk International Airport lagi setelah kemarin malam gagal terbang (namun kami udah melakukan check-in kemarin malam).
Keesokan paginya, setelah sarapan di hotel kami langsung menuju kantor Turkish Airlines di Prudencial Tower daerah Sudirman untuk mengurus kompensasi. Salut untuk mereka karena semua proses dilakukan dengan sangat cepat, hanya tinggal menunjukkan boarding pass dan paspor aja dan mereka langsung memberikan uang kompensasinya (dikonversi ke dalam mata uang USD) sebesar USD 720/orang dalam bentuk cash ! Wow... IDR 9 juta lebih per orang itu bukan jumlah yang sedikit... hehehe. Ini adalah berkah perjalanan kami, liburan tapi dapat uang tambahan. Terima kasih Turkish Airlines ! *senyum-senyum sendiri
Kami masih sempat ketemu dengan mbak Ndes sekeluarga di Prudencial Tower saat kami ngopi pagi di Sebastian Cafe yang terletak di area gedung. Setelah mengucapkan selamat jalan, aku dan suami menuju Grand Indonesia untuk makan siang sekaligus ada janji ketemu dengan Iza.
"Makasih ya Babang untuk liburan yang luar biasa ini... "