Bila ada pertanyaan tentang apa sebetulnya yang menjadi hobi ataupun kegemaranku, rasanya akan lumayan panjang daftarnya. Tapi sebagian besar yang aku suka selalu ada kaitannya dengan seni. Sejak kecil aku suka musik, hingga pada saat aku kelas III SD, aku diberikan les musik oleh papaku. Kebetulan letak sekolah musiknya tepat disebelah kantor papa di daerah Kesawan (waktu itu). Aku diberikan kebebasan memilih alat musik apa yang ingin aku pelajari, dan aku memutuskan untuk belajar memainkan alat musik organ. Aku mulai belajar organ sekitar tahun 80-an, rutin setiap seminggu sekali di sore hari selepas pulang dari sekolah. Lalu dirumah akupun memiliki sebuah organ untuk sarana aku berlatih setiap hari. Singkat kata, aku menekuni hobi ini cukup lama, hingga aku kelas 1 SMA (sekitar 7 tahun lamanya). Aku terpaksa tak meneruskan lagi kursus organ ini sebab saat kelas 1 SMA aku bersekolah di salah satu SMA favorit di Medan yang mengharuskan siswa yang duduk di kelas 1 untuk masuk siang, sedangkan paginya ada ekstra kurikuler yang harus diikuti di sekolah. Sayang rasanya meninggalkan aktifitas ini, sebab aku hampir menamatkan kursus musik tersebut. Namun cukuplah pengalamanku mengenal alat musik dan memahaminya. Seingatku, ada 2 kali pengalamanku mengikuti Mini Concert di salah satu hotel berbintang di Medan, dalam sepanjang 7 tahun aku mengikuti kursusnya (sayang aku tak mempunyai dokumentasinya lagi). Selain musik, aku juga gemar menulis, walaupun bukan menulis secara serius. Sewaktu aku masih sekolah, aku sering menulis di buku Diary ( zaman dulu menulis Diary itu happening banget lho ! Hehehehe...). Katanya, hal itu bagus untuk merangsang kreatifitas dan kemampuan menyusun kata sejak dini. Ada sedikit catatan tentang prestasiku di bidang tulis-menulis ini. Sewaktu duduk di bangku Sekolah Dasar, aku pernah mengikuti Lomba Mengarang Antar Sekolah untuk tingkat Kecamatan, dan Alhamdulillah aku memenangkan juara 1 dalam perlombaan tersebut mewakili sekolahku SD Yayasan Pendidikan Harapan 2 Medan. Sebenarnya perlombaan tersebut berlanjut hingga ke tingkat kabupaten lalu kotamadya, namun aku gagal di tingkat kotamadya sehingga tak bisa mewakili sekolahku hingga ke tingkat nasional di Jakarta pada waktu itu. Paling tidak, kebiasaan menulis ini sudah aku jalani sejak masih duduk di bangku sekolah. Cukup lama sebenarnya aku tidak membiasakan diri untuk menulis lagi, hingga akhirnya aku memutuskan untuk membuat blog pribadi ini, dimana mengharuskan aku memulai menulis lagi dengan gayaku sendiri. Aku tak pernah tau jalan hidupku akan seperti apa, ini ditandai dengan mulai munculnya minatku terhadap hal-hal berbau kecantikan. Aku mulai nyemplung ke dunia kecantikan ini sejak aku memutuskan berhenti bekerja dari bank dan mulai membuka usaha salon kecil-kecilan. Sampai sekarangpun aku masih menggemari kosmetik dan mengikuti perkembangannya. Menurut orang tuaku, dulu aku memang anak yang tak bisa diam dan sedikit centil... hahahaha. Jadi pas lah kalau ternyata sekarang aku menyukai dunia ini ! Beberapa orang mengira aku suka memotret karena tertular dari hobi suamiku. Pendapat ini tak sepenuhnya benar, sebab aku mulai menyukai dunia fotografi sejak aku SMA. Dulu aku lumayan sering bereksperimen dengan kamera jadul milik papaku, Asahi Pentax. Kamera film itu dulu beberapa kali aku pergunakan untuk sekedar memotret teman-teman baikku di rumah. Bergaya ala model amatir dan foto close up adalah hal yang tak aneh bagiku pada masa itu. Kini kamera itu sudah tak bisa dipergunakan lagi, mungkin karena penyimpanannya yang juga kurang baik, menyebabkan kondisinya jadi rusak dan berjamur. Memang suamiku punya hobi fotografi dari sejak beberapa tahun lalu dan ia rutin memotret hingga kini. Apa saja bisa menjadi objek fotonya, landscape, model, macro, ataupun still life. Bahkan di beberapa kesempatan, aku dan suamiku pernah bekerjasama untuk proyek foto pre wedding, dibantu satu atau dua teman lainnya. Aku menangani tata riasnya dan suamiku serta beberapa teman, memotretnya. Kini karena kesibukan bekerja, suamiku pun tak lagi memotret untuk keperluan pre wedding maupun wedding bersama teman-temannya. Akhir-akhir ini aku lebih aktif memotret lagi, walaupun sebelumnya juga motret tapi tidak serius, sebab aku hanya motret untuk keperluan traveling atau jalan-jalan. Tadinya aku menggunakan pocket camera untuk mengabadikan moment, tapi sejak aku memutuskan untuk lebih serius memotret, akupun membeli kamera baru. Sengaja aku tidak membeli kamera DSLR seperti milik suamiku dengan alasan kepraktisan, aku menggantinya dengan membeli mirrorless camera yang secara kualitas juga bisa diandalkan. Kini aku bisa membawa kamera itu kemanapun aku pergi karena ukurannya yang mungil hingga tak mencolok untuk dibawa-bawa dan muat masuk ke dalam tas biasa. Melihat hobiku yang sama dengannya, akhirnya suamiku makin sering memotret bahkan mengajakku untuk sekedar jalan-jalan dan berlatih memotret. Belakangan, iapun akhirnya memiliki mirrorless camera (walaupun berbeda brand dengan milikku) untuk terus dibawa kemana-mana hingga tak akan kehilangan moment lagi. Aku banyak belajar dari suamiku tentang fotografi, dulupun aku sering memperhatikan ia memotret walau tak menekuni dengan serius. Kini, aku yang punya hobi jalan-jalan dan nongkrong, mulai menyukai food photography karena menurutku punya tantangan tersendiri dan bisa menunjang hobi nongkrongku. Pengalamanku memotret masih sedikit, namun aku tak bosan berlatih agar satu saat kemampuanku meningkat. Dan yang paling menggembirakanku, saat aku ingin membeli lensa macro untuk keperluan memotret, tiba-tiba suamiku menghadiahkan lensa itu menjelang hari ulang tahunku ! Alhamdulillah & senang banget pastinya ! Karena aku tau harga lensa juga tidak murah, dan suamiku mendukung hobiku ini karena ia mungkin melihatku cukup serius ingin belajar fotografi. Hal lain yang juga menjadi minatku bahkan sejak beberapa tahun lalu adalah Hypnoteraphy. Aku pernah belajar tentang dasar-dasar hypnosis beberapa tahun lalu dalam sebuah workshop. Tahun ini, aku kembali mengikuti suatu pelatihan Hypnoteraphy bahkan langsung dari pakarnya yaitu pak Yan Nurindra. Pelatihan selama 2 hari itu sangat membuka wawasan dan cakrawala berpikirku, memberikan pengetahuan dan pengalaman tersendiri. Dari dulu, aku selalu tertarik mempelajari tentang "manusia", terutama bagaimana manusia mengelola pikirannya. Sayangnya, aku tak kuliah di jurusan Psikologi... hehehe. Hypnosis adalah suatu seni memahami wilayah pikiran bawah sadar, dan hal itu sangat menarik bagiku untuk dipelajari. Kelak, aku berharap akan bisa membantu orang-orang yang membutuhkan jasa teraphy. Begitulah beberapa hobiku yang ternyata tak jauh dari seni. Aku merasa ketertarikanku terhadap hal-hal berbau seni cukup tinggi ketimbang yang sifatnya tekhnik. Aku ingin bisa terus belajar hal-hal baru yang aku minati dan mudah-mudahan bisa berguna bagi diriku juga bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari agar lebih terasa manfaatnya. Dan setiap manusia yang memiliki hobi dan terus dilakoni serta dikembangkan sesuai minatnya, justru akan membuka kesempatan-kesempatan baru yang mungkin tak pernah terpikirkan sebelumnya. Manusia tanpa hobi justru terjebak dalam rutinitas kehidupan, walau dengan dalih apapun. Hobi yang ditekuni merupakan penyeimbang agar hidup tak terasa monoton, hidup akan lebih berwarna bahkan membuka banyak kesempatan juga pengalaman baru yang tak ternilai...
1 Comment
26/6/2015 05:42:19 pm
Reply
Leave a Reply. |
AboutI`m Indonesian, currently living in Medan, North Sumatra. My intention is to share my activities & hobbies. I love travelling, photography, reading a book, writing, listening to music & sometimes like to try culinary... Archives
May 2015
Categories
All
|