Tidak terasa sudah hari ke-4 kami berada di Penang. Ini adalah hari terakhir sebab nanti sore kami akan bertolak kembali ke Medan. Setelah berkemas-kemas dan langsung check out dari hotel pagi-pagi (kami menitipkan koper di resepsionis hotel agar nanti tidak repot lagi), kami berdua sarapan di tempat biasa. Kali ini aku dan suami memesan Roti Sardin + Karee + Teh-O. Rasanya enak dan mengenyangkan.
5 Comments
Satu lagi tempat yang aku suka... Purrfect Cat Cafe ! Mendengar namanya aja pasti udah langsung membayangkan tempat makan bernuansa kucing. Yup... ini adalah sebuah cafe yang terinpirasi dari kelucuan makhluk kecil bernama kucing. Surprise juga ternyata di Penang ada tempat seperti ini, dan sebagai pecinta kucing, aku tak mungkin melewatkan kesempatan untuk datang kesana. Dan cafe ini sudah menjadi incaranku sesaat sebelum kami bertolak ke Penang tempo hari. Suamiku yang sadar bahwa istri tercintanya tak bisa hidup jauh dari kucing (kebetulan suamiku jg menyukai kucing sejak lama), tentunya meluluskan permintaanku ini... hehehe.
Sebelum berangkat ke Penang, aku secara tak sengaja menemukan informasi tempat unik dan menarik yang ingin aku kunjungi yaitu The Camera Museum.
"Bang, ternyata di Penang ada museum kamera, nanti kita lihat kesana ya?", aku mengajak suamiku beberapa hari menjelang keberangkatan kami. Suamiku yang juga gemar fotografi tentu tidak menolak ajakanku. Dan saat kami berkeliling seputar Georgetown, kamipun memasuki tempat ini dengan rasa penasaran. Hari ke-3 di Penang... masih disambut matahari pagi yang cerah ! Membuat semangat untuk melanjutkan acara liburan ala kami berdua yang selalu ingin mengeksplor sudut-sudut kota setiap tempat yang kami kunjungi. Bagi kami, liburan adalah moment untuk melepaskan diri sejenak dari rutinitas, menyegarkan pikiran, dan tentunya seru-seruan berdua ! Moment yang intim namun dikemas dalam aktifitas yang menyenangkan bagi kami tentunya. Dan memotret adalah agenda wajib bagiku dan suami untuk merekam setiap moment menarik yang kami alami, sebagai dokumentasi dalam perjalanan traveling kami berdua sebagai pasangan.
Well... kita sarapan aja dulu yuk ! Hari Senin itu kami sarapan di tempat yang berbeda, masih di Jalan Gurdwara, kami memasuki sebuah kedai sarapan yang tak terlalu besar namun cukup banyak orang membeli makanan disana. Sayang, aku lupa nama kedainya... hahahaha. Good Morning Penang ! Matahari pagi mulai menampakkan diri dengan sinarnya yang cerah, padahal waktu baru menunjukkan pukul 7.00. Menyusuri jalan-jalan di Georgetown, kamipun sampai di salah satu tempat untuk sarapan yaitu Nasi Kandar Kasim di sudut Jalan Gurdwara. Tempat ini menjadi salah satu tempat favorit kami sebab menyediakan berbagai macam menu seperti roti canai, roti sardin dan lain-lain. Salah satu kesenangan bila bepergian ke negara lain tentunya adalah bisa mencicipi makanan khas setempat.
Bulan Mei lalu memang banyak banget tanggal merahnya. Seperti memanggil-manggil untuk berlibur... hehehe. Tapi sabar, jangan habiskan dulu cutinya, pergunakan aja waktu libur kejepit itu dengan semaksimal mungkin. Aku dan suami juga tak merencanakan akan pergi liburan, namun iseng-iseng kamipun sepakat untuk sekedar refreshing ke tempat yang tak jauh. Penang akhirnya menjadi kesepakatan kami berdua. Kami memang tak pernah bosan kesana... sebab selalu saja ada hal-hal yang berbeda. Kebetulan masa berlaku pasporku juga hampir habis, expired di bulan Desember nanti membuat aku hanya punya kesempatan keluar negeri sampai bulan Juni 2014 saja. Akhirnya tiket pesawat dan hotel pun dipesan untuk 4 hari 3 malam ( tanggal 24 - 27 Mei 2014).
Pada awalnya restaurant Loke Thye Kee ini bernama Loke Hai Kee, merupakan restoran tertua di Penang yang mulai beroperasi pada tahun 1919 dengan ciri khas masakan Hainan yang otentik . Dikenal sebagai "Love Boat" dimana arsitekturnya menyerupai sebuah perahu Cina, bangunan ini berlokasi di persimpangan Penang Road dan Burmah Road. Arsitekturnya sendiri telah menjadi landmark di Georgetown dan sejarahnya yang memikat membuat tempat ini menjadi populer di kalangan wisatawan.
Setelah renovasi dalam beberapa tahun terakhir, Loke Thye Kee akhirnya dibuka kembali dan menawarkan masakan Malaysia yang disajikan dengan cara tradisional oleh para Chef Malaysia. Tidak hanya melayani masakan Hainan saja, Loke Thye Kee kini memiliki berbagai pilihan masakan dari berbagai etnis di Malaysia (Melayu, Cina dan India). Restaurant ini baru saja dibuka lagi beberapa bulan lalu, sebab pada bulan Desember 2013 lalu saat aku dan suami ke Penang, tempat ini masih mengalami renovasi. Kami mencoba makan siang (tepatnya makan hampir sore karena kami habis menempuh perjalanan panjang dari Butterworth) disini karena penasaran seperti apa sih suasana dan makanan yang disediakan. Tempat ini menyediakan masakan-masakan HALAL (tanpa babi) sehingga kami tak khawatir lagi. |
AboutI`m Indonesian, currently living in Medan, North Sumatra. My intention is to share my activities & hobbies. I love travelling, photography, reading a book, writing, listening to music & sometimes like to try culinary... Archives
May 2015
Categories
All
|