Icip-Icip di Killiney Kopi Medan --- Akhir-akhir ini nongkrong di kedai kopi menjadi salah satu bagian dari gaya hidup kaum urban. Usai bekerja ataupun sepulang dari sekolah/kampus banyak ditemui kalangan muda duduk-duduk di kedai kopi yang tersebar di seluruh pusat perbelanjaan. Hobi ini terlihat menjamur dimana-mana, pilihannya mulai dari tempat yang sederhana hingga berkelas sekalipun. Fenomena yang terjadi di hampir semua kota besar di Indonesia (termasuk Medan) membuat semakin maraknya pertumbuhan kedai kopi bak jamur di musim hujan.
1 Comment
Oleh-Oleh Khas Medan : Bokies --- Kota Medan terkenal dengan kelezatan kulinernya. Setiap orang yang berkunjung ke Medan pasti tak lupa membawa pulang oleh-oleh khas untuk dinikmati. Sebut aja bika ambon, bolu Meranti, pancake durian, teri medan, manisan jambu, risol GOGO hingga sirup markisa dan terong belanda pasti udah gak asing lagi bagi kita. Eh tau gak kalau ada oleh-oleh khas Medan yang baru? Oleh-oleh ini namanya BOKIES. Nama yang unik ini adalah singkatan dari Bolu dan Cookies.
Kemarin malam tepatnya tanggal 17 Februari 2015 Blogger Medan diundang oleh Garuda Hotel Group (@GHGMedan) melalui mbak Bila (Secretary Business Development Unit GHG) untuk datang ke Amaliun Food Court. Undangan ini bertujuan untuk memperkenalkan Amaliun Food Court secara lebih luas lagi. Berlokasi di jalan Amaliun, tempat ini sangat strategis untuk sekedar nongkrong sambil makan minum dengan teman-teman maupun keluarga. Amaliun Food Court sendiri berada di bawah naungan manajemen Garuda Hotel Group.
Satu lagi kuliner khas dari Jepang ikut meramaikan dunia kuliner khususnya di kota Medan. Pada tanggal 8 Desember lalu, aku hadir pada undangan Pre-opening & Community Meet Up di Marugame Udon & Tempura melalui Blogger Medan Community. Terima kasih pada Bang Aswi yang sudah mengundang kami beberapa waktu lalu. Hadir dengan konsep Open Kitchen, Freshly Cooked dan Self Service, Marugame Udon semakin melebarkan sayapnya di Indonesia. Restoran authentic Jepang yang merupakan franchise dari Marugame Seimen dan berada di bawah naungan Toridoll Corporation yang berdiri pada 19 Juni 1990, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis restoran yang berpusat di Kobe, Jepang ini membuka outlet pertamanya di lower ground Sun Plaza Medan, setelah sukses membuka 9 outlet yang tersebar di Jakarta dan 3 outlet di luar Jakarta. Di negara asalnya sendiri outlet Marugame Udon telah mencapai 760 outlet dan telah merambah ke beberapa negara seperti Rusia, Korea, Taiwan, China serta Australia yang berjumlah sekitar 60 outlet.
Marugame Udon & Tempura merupakan restoran Jepang yang berada di bawah naungan PT.Sriboga Marugame Indonesia, salah satu anak perusahaan PT.Sriboga Raturaya. Marugame Udon & Tempura pertama hadir untuk konsumen Indonesia dan pertama dibuka untuk umum pada 14 Februari 2013. Belakangan ini rasanya tak mudah menemukan tempat makan yang menyediakan menu masakan khas Indonesia dengan konsep yang berbeda di Medan. Aku secara tak sengaja mendapatkan informasi akan keberadaan Rumah Kawan Kopi yang relatif baru. Sedikit penasaran, akupun mengajak suamiku untuk makan siang disana. Setelah sekian lama mencari-cari, akhirnya kamipun tiba di tempat yang dituju.
Untuk pertama kalinya aku mengikuti Kumpul Diskusi bersama teman-teman Blogger Medan Community yang biasa disebut #KuDisBMC pada hari Sabtu 18 Oktober lalu. Sejak menjadi bagian dari komunitas ini beberapa bulan lalu, aku baru beberapa kali saja mengikuti acara kumpul-kumpul mereka. Di kesempatan kali ini sebenarnya cukup kaget juga saat Yoga Aizeindra (Ketua BMC) memintaku mengisi materi untuk KuDis bulan Oktober, mungkin hasil dari rembukan dengan beberapa pengurus. Tema yang dibawa kali ini mungkin sedikit berbeda dari tema-tema sebelumnya yang membahas sisi kepenulisan karena kali ini pingin bahas soal "Cara Memaksimalkan Kamera Handphone" untuk hasil foto yang lebih baik.
Acara makan-makan kami berdua kali ini dilakukan dalam kesempatan yang berbeda-beda. Penyebabnya adalah aku berhasil memenangkan hadiah mingguan Instagram Food Photo Contest yang diselenggarakan oleh pusat perbelanjaan Medan Focal Point belum lama ini. Berawal dari Melissa adikku yang memberitahukan adanya lomba ini, maka akupun iseng-iseng mem-posting foto makanan lewat Instagram. Memanfaatkan hadiah voucher sebesar IDR 250.000 maka aku dan suami mempergunakan voucher tersebut untuk makan di Liberica Coffee Medan.
Pada hari Selasa 9 September 2014 lalu, Eka Dalanta dari kemanaaja(dot)com mengajakku untuk memenuhi undangan dari District 10 Restaurant & Bar Medan di tanggal 11 September 2014. District 10 mengundang beberapa food blogger Medan beserta rekan media untuk memperkenalkan program-program baru mereka dalam rangka menyambut 1st Year Anniversary pada tanggal 19 September 2014 nanti. Wow... undangan yang gak bisa ditolak samasekali ! Hehehe...
Jalan-jalan lagi... makan-makan lagi ! Yup, mencoba-coba tempat makan baru akhirnya jadi semacam habit untukku. Padahal aku tak tergolong tukang makan lho... hehehe. Menemukan sekaligus mencoba tempat makan baru seolah memberikan pengalaman tersendiri. Kali ini aku dan suami icip-icip ke Dapoer Ole-Ole yang terletak di daerah Multatuli.
Beberapa waktu yang lalu, suamiku mengajak untuk makan siang di salah satu resto Thailand yang bertempat di Center Point Mall. White Elephant Thai Bistro berada di lantai paling atas dari bangunan mall, lokasinya yang strategis membuat tak sulit menemukan resto ini.
Hari Minggu yang lalu bertepatan dengan tanggal 17 Agustus merupakan Hari Kemerdekaan RI yang ke-69. Sebenarnya ini tak ada hubungannya dengan acara makan siangku bersama suami... hehehe. Pada hari itu kami berdua mencari tempat untuk mengisi perut yang lapar dan kami menuju ke Lippo Plaza yang terletak di dekat Lapangan Benteng Medan. Sesampainya disana, kami langsung menuju ke lantai 2 gedung dan memilih Straits 9 sebagai tempat untuk makan siang.
Awalnya aku dan suami hanya berkeliling mencari tempat untuk makan malam tanpa ada rencana untuk mencoba tempat makan baru. Di perjalanan, akupun mengusulkan untuk mencari tempat makan di sekitar Multatuli. Setelah mengitari blok yang ada disana, mataku tertuju pada salah satu restoran, Riceville. Kamipun memutuskan untuk masuk kedalamnya.
Ide awal untuk berbuka puasa di hari Minggu yang lalu sebenarnya ingin mencicipi hidangan asli Indonesia. Setelah sekian lama berpuasa, rasanya lidah ingin dimanjakan dengan makanan-makanan yang punya citarasa khas Indonesia. Aku dan suami lantas pergi ke salah satu restoran franchise ayam bakar yang terkenal, namun karena kami tak memesan tempat terlebih dahulu, saat tiba disana semua tempat telah penuh. Kamipun langsung menuju ke salah satu restoran sunda di daerah S.Parman, dan disanapun kami tak berhasil mendapatkan tempat duduk. Juru parkir disana menganjurkan kami untuk mencoba ke salah satu restoran besar di jalan T.Cik Ditiro. Ternyata disana sama saja, lagi-lagi tak kebagian tempat karena sudah dipesan sebelumnya. Memang dikarenakan itu adalah hari Minggu, otomatis nyaris semua tempat makan (terutama masakan Indonesia) menjadi penuh. Salahku juga yang lupa mereservasi tempat sebelumnya.
Setelah gagal di tiga tempat makan tadi, mobilpun meluncur ke Cambridge City Square. Kamipun memutuskan untuk berbuka puasa di mall saja, karena waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. Kali ini pilihannya jatuh ke Jittlada Thai Cuisine. Acara berbuka puasa pada hari Senin lalu sekaligus menjadi perayaan ulang tahun pernikahan kami yang telah memasuki tahun ke-13 dan bertepatan pada tanggal 14 Juli 2014. Setelah mempertimbangkan beberapa tempat, pilihan akhirnya jatuh ke Swiss Cafe di Grand Swiss-Belhotel Medan. Suamiku pun tak lupa melakukan reservasi tempat terlebih dahulu. Berbuka puasa ala buffet menjadi pertimbangan praktis saat ingin memanjakan perut usai menahan haus dan lapar di siang hari.
Hari Minggu tanggal 6 Juli 2014 lalu aku dan suami menyempatkan untuk mencoba menu berbuka puasa di Hotel Grand Aston CityHall Medan. Ide awalnya datang dari suamiku yang tadinya sempat menelepon beberapa hotel yang kerap menyediakan menu buffet untuk berbuka puasa. Kali ini pilihan jatuh ke Grand Aston Medan. Sekitar pukul 17.30 WIB kami sempat memarkirkan mobil di Lapangan Merdeka sambil duduk-duduk disana dan memotret kucing yang kebetulan ada... hehehe. Tepat jam 18.00 WIB kamipun memasuki halaman Grand Aston Medan.
Buka puasa di Grand Aston Medan berlokasi di Spoon Dining Coffee Shop yang terletak di lantai 1 (satu) hotel. Saat tiba disana, tampak beberapa orang sedang duduk-duduk sambil menanti waktu berbuka tiba. Spoon Dining terdiri dari 2 area, smoking area dan non-smoking area. Kami duduk di non smoking area, karena smoking area berada di teras luar dari coffee shop. Spoon Dining Coffee Shop memiliki ukuran yang tak terlalu luas, namun suasana nyaman ala hotel tetap terasa. Di sudut ruangan tampak seorang penyanyi beserta pemain keyboard memecah keheningan sambil melantunkan lagu-lagu bernuansa Islami. |
AboutI`m Indonesian, currently living in Medan, North Sumatra. My intention is to share my activities & hobbies. I love travelling, photography, reading a book, writing, listening to music & sometimes like to try culinary... Archives
May 2015
Categories
All
|