Mollyta Mochtar
  • My Blog
  • Inspirations
    • My story
  • Quotes

Semalam di Melaka, Malaysia

2/7/2014

4 Comments

 
"Mol, kita ke Melaka yuk... tapi weekend aja" usul suamiku pada tahun 2012 lalu. Aku pun tak ingat kapan tepatnya kami ngobrol soal rencana liburan singkat. Awalnya aku hanya iseng-iseng membeli tiket pesawat Air Asia yang kebetulan memang sedang promo dengan tujuan Medan-Kuala Lumpur-Medan. Akupun membeli secara online kira-kira beberapa bulan sebelumnya untuk keberangkatan sekitar akhir April 2012. 


Tanggal 20 April 2012 kamipun berangkat ke Kuala Lumpur melalui bandara Polonia (waktu itu) dengan pesawat pagi. Setibanya di Bandara LCCT Kuala Lumpur, aku membeli sim card untuk Blackberry-ku di DIGI Store LCCT. Lalu aku dan suami memutuskan untuk makan siang dulu di airport sebelum melanjutkan perjalanan ke Melaka dengan bus.  Tiket bus dapat dibeli di counter ticket di sisi dalam airport. Kalau gak salah harganya sekitar MYR 22 /orang (bus Transnasional). 
Picture
Bus yang membawa kami menuju Malaka
Perjalanan menuju Melaka dari Bandara LCCT Kuala Lumpur akan ditempuh dalam waktu 2,5 jam-3 jam. Untunglah kami berdua sudah mengisi perut sebelum berangkat sehingga gak perlu takut kelaparan di jalan. Siang itu bus pun berangkat tepat waktu dan sepanjang perjalanan hanya berhenti 1 kali untuk istirahat selama 15 menit. 
Picture
Excited menuju ke Malaka !
Akhirnya sekitar pukul 3 sore bus tiba di Stasiun Bus Melaka Sentral. Terminal bus yang cukup besar dan rapi memang menjadi salah satu kelebihan di hampir semua kota di Malaysia. Kamipun tak berlama-lama disini, langsung saja memanggil taxi untuk mencari tempat untuk menginap (kali ini kami tidak memesan hotel sebelumnya). Taxi di Melaka tak ada yang menggunakan argometer, semua tergantung pada kepandaian tawar menawar... hehehe. 
Picture
Cuaca yang terik di Melaka Sentral
Picture
Aku lupa dimana tepatnya kami menginap, yang pasti lokasi hotelnya berada di pusat kota Melaka dan tak jauh dari shopping mall terbesar disana. Setelah meluruskan kaki dan beristirahat selama 30 menit, kami berdua langsung menjelajah kota Melaka di sore hari. Berjalan kaki entah berapa jauh hingga kami sampai di tempat yang ingin dituju. 
Picture
The Malay and Islamic World Museum
Setelah melewati The Malay and Islamic Museum, kami tiba di A `Famosa, yaitu benteng Portugis di Melaka yang merupakan sisa arsitektur Eropa paling tua di Asia. Setelah Potugis merebut Melaka, mereka membangun sebuah benteng untuk tempat mempertahankan diri. Namun benteng itu mengalami kerusakan parah sejak invasi Belanda dan hanya tersisa dinding pintu masuk (Porta de Santiago). 
Picture
A `Famosa
Picture
Porta de Santiago yang tersisa
Disamping A`Famosa terdapat sebuah bukit yang dikenal dengan St.Paul`s Hill. Terdapat beberapa anak tangga untuk naik hingga ke puncak bukit dan akan terlihat pemandangan indah kota Melaka yang modern namun masih menyisakan beberapa peninggalan bersejarah. 
Picture
Pemandangan kota Malaka dilihat dari St.Paul`s Hill
Diatas St.Paul`s Hill terdapat sebuah bangunan bersejarah yaitu St.Paul`s Church yang dibangun pada tahun 1521. Dahulu tempat ini merupakan tempat untuk berdoa lalu berubah menjadi tempat pemakaman setelah invasi oleh Belanda. St Francis Xavier dimakamkan disini pada tahun 1553 sebelum tubuhnya dipindahkan ke Goa di India. Kini St.Paul`s Hill menjadi bagian dari Malacca Museum Complex.
Picture
St.Paul`s Church
Picture
Batu nisan di sisi dalam dari St.Paul`s Church
Picture
Picture
Picture
Malacca Museum Complex
Puas berkeliling diatas bukit, kamipun menuruni anak tangga St.Paul` Hill dan  berjalan kaki menuju satu tempat yang sangat terkenal di Melaka yaitu Stadthuys (dikenal juga sebagai Red Square) yang merupakan kediaman resmi Gubernur Belanda pada tahun 1650. Kini Stadthuys yang terletak di sebelah Christ Church berubah menjadi Museum Sejarah dan Museum Etnografi yang didalamnya terdapat kostum pengantin tradisional dan peninggalan yang dipamerkan. 
Picture
Stadthuys (Red Square)
Picture
Picture
Melaka Art Gallery
Picture
Becak pariwisata di Malaka
Picture
Stadthuys (Red Square)
Setelah mengabadikan beberapa foto di Stadthuys, aku dan suami berjalan menuju Jalan Hang Jebat yang juga dikenal dengan nama Jonker Street. Disini terdapat berbagai koleksi barang antik yang terkenal di seluruh dunia dan menjadi salah satu tempat terbaik untuk berburu koleksi. Saat ini disepanjang Jonker street terdapat banyak cafe dan toko-toko (craft shops) untuk memanjakan para wisatawan yang datang kesana, beberapa aktifitas dan nightlife yang menghidupkan suasana di sekitar Jonker. Aku dan suami sempat duduk-duduk di salah satu cafe disana sambil melihat-lihat para penjual sedang bersiap-siap menyusun barang-barang dagangannya di tengah jalan. Aneka street food juga tersedia disini, namun harus diperhatikan sebab ada beberapa makanan yang mungkin tak halal. 
Picture
Persimpangan Jonker
Picture
Setelah menenteng belanjaan dari Hard Rock Shop, pose dulu dengan patung bodybuilder !
Picture
Picture
Suasana di Jonker Walk
Picture
Makam Hang Kasturi di Jonker Walk yang merupakan 1 dari 5 bersaudara pahlawan (Hang Tuah, Hang Jebat, Hang Lekir, Hang Lekiu) masa pemerintahan Melayu Melaka
Picture
Di Jonker kita akan melihat Masjid Kampung Kling, yang merupakan salah satu mesjid tertua di Malaysia yang dibangun pada abad ke-17. Mesjid ini memiliki arsitektur perpaduan dari Sumatra dan arsitektur Barat dengan sedikit sentuhan pengaruh dari Hindu. 
Picture
Picture
Menyusuri jalan di Melaka memang tak ada habisnya. Kaki mulai terasa pegal dan saat menjelang maghrib kami menyempatkan untuk duduk-duduk di tepi sungai Melaka. Disana terdapat Melaka River Cruise yang bisa membawa wisatawan berkeliling melalui sungai. 
Picture
Melaka River Cruise
Picture
Kincir Air Raksasa
Tak terasa hari mulai gelap, sebelum kembali ke hotel kami menyempatkan diri untuk sekedar berjalan-jalan di Dataran Pahlawan Shopping Mall lalu melanjutkan makan malam. Hanya sebentar rasanya kami dapat menikmati suasana malam di Melaka...
Keesokan harinya sekitar pukul 8 pagi kami berdua berjalan-jalan disekitar hotel sampai akhirnya menemukan Madinah Resto, sebuah kedai tempat untuk sarapan. Kurang afdol rasanya kalau belum mencoba sarapan ala Melaka... hehehe. Kamipun memesan 2 porsi nasi lemak dan 2 gelas Teh-O. Dibelakangku tampak duduk beberapa anggota Polis Diraja Malaysia yang sedang menikmati sarapan. 
Picture
Picture
Saat menikmati sarapan, tiba-tiba turunlah hujan yang cukup deras. Kamipun terpaksa menunggu sampai hujan reda barulah berjalan-jalan disekitar tempat tersebut. Tak lama kemudian, kami kembali ke hotel untuk berkemas-kemas dan check out karena kami akan melanjutkan perjalanan menuju Kuala Lumpur dari Melaka Sentral Terminal Bus. Tiba di Melaka Sentral, kami pun membeli tiket bus menuju Terminal Bus Puduraya, Kuala Lumpur. Sebelum tiba waktu keberangkatan, kami berdua makan siang di Kentucky Fried Chicken di Melaka Sentral. Sekitar pukul 1 siang, bus pun berangkat menuju Kuala Lumpur. Belum puas rasanya menjelajah kota Melaka, namun satu hari nanti kami akan kembali lagi kesana...


"Goodbye Melaka... !"

Picture
4 Comments
Julian a.k.a Lia Caem link
1/7/2014 12:53:14 am

wahhhhhh......enaknya jalan2 ke malaka,,pengen sih jalan2 keluar negeri tapi passport aja belum punya,,,,bisa belajar banyak nih dari Molly yg udah pernah jln2 keluar negeri :)

Reply
molly link
1/7/2014 06:34:03 am

Hehehe... cuma perlu bikin paspor & keberanian aja Lia, mulai dari yg deket2 aja dulu spt Malaysia. Dijamin nagih pingin traveling terus... hehehe

Reply
Rini Aman Nasution
1/7/2014 01:36:36 am

keren, Mol. Aku hari tu udah pengen ke Melaka, tapi takut anak2ku nggak tertarik. Tapi ntar tetap mau dicoba, untuk nambah pengalaman. Makasih ceritanya.

Reply
molly link
1/7/2014 06:38:08 am

Makasih Rin.. hehehe. Melaka memang kota heritage kan, sama kayak Penang, kalo Penang masih lumayan rame & anak2 juga bisa menikmati, sedangkan Melaka memang lbh pas utk yg pingin nikmatin suasana heritagenya... mungkin kurang pas utk family trip dg anak2 kecil. Tapi klo penasaran, monggo dicoba... hehehe

Reply



Leave a Reply.

    About

    I`m Indonesian, currently living in Medan, North Sumatra. My intention is to share my activities & hobbies. I love travelling, photography, reading a book, writing, listening to music & sometimes like to try culinary...

    Archives

    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014
    January 2014

    Categories

    All
    Batam
    Beauty & Cosmetics
    Culinary
    East Java
    Family
    Jakarta
    Jalan Jalan
    Johor Bahru
    Kuala Lumpur
    Malacca
    Malaysia
    Miscellaneous
    North Sumatra
    Penang
    Photography
    Review
    Singapore
    Traveling
    Turkey

    RSS Feed

    Hit Counters
    Hit Counters
    Flag Counter
    share
    MyFreeCopyright.com Registered & Protected
    BLOGger Medan
    Facebook | Twitter
Powered by Create your own unique website with customizable templates.